Topografi tubrukan
Dikotomi topografi Mars cukuplah mengejutkan: dataran utara yang
diratakan oleh aliran lava berkebalikan dengan dataran tinggi di selatan
yang dipenuhi kawah akibat tubrukan pada masa lalu. Penelitian pada
tahun 2008 telah menghasilkan bukti untuk postulat yang diusulkan pada
tahun 1980 bahwa belahan utara Mars ditubruk oleh objek dengan ukuran
1/10 hingga 2/3nya
Bulan.
Jika ini benar, maka belahan utara Mars merupakan kawah tubrukan
berukuran 10.600 x 8.500 km, menjadikannya kawah tubrukan terbesar di
Tata Surya.
[7][8]
Di Mars terdapat sekitar 43.000 kawah dengan diameter 5 km atau lebih besar.
[76] Di antaranya yang terbesar adalah
kawah Hellas,
fitur albedo terang yang terlihat dari Bumi.
[77]
Massa Mars lebih kecil, sehingga kemungkinan objek bertubrukan dengan
planet tersebut sekitar setengahnya Bumi. Planet ini terletak lebih
dekat dengan sabuk asteroid, sehingga kemungkinan ditubruk oleh benda
dari tempat tersebut meningkat. Mars juga lebih mungkin ditubruk oleh
komet berperiode kecil, seperti yang berada di orbit Yupiter.
[78]
Meskipun begitu, ada lebih sedikit kawah di Mars daripada Bulan karena
atmosfer Mars melindunginya dari meteor-meteor kecil. Beberapa kawah
memunyai morfologi yang menunjukkan bahwa tanah menjadi basah setelah
meteor menubruk.
[79]
Situs tektonik
Gunung berapi perisai Olympus Mons (
Gunung Olympus) merupakan gunung tertinggi di Tata Surya.
[80] Ketinggiannya mencapai 27 km, atau tiga kali lipat tinggi
Gunung Everest yang hanya sekitar 8,8 km.
[81] Gunung yang sudah tidak aktif ini terletak di wilayah
Tharsis, yang juga merupakan tempat berdirinya beberapa gunung berapi besar lainnya.
Lembah besar
Valles Marineris (dalam bahasa Latin berarti
Lembah Mariner,
juga dikenal dengan nama Agathadaemon di peta kanal lama) memiliki
panjang sekitar 4.000 km dan kedalaman hingga 7 km. Panjang Valles
Marineris setara dengan panjang Eropa dan terbentang di 1/5
sirkumferensia Mars. Jika dibandingkan,
Grand Canyon
di Bumi panjangnya hanya 446 km dan kedalamannya hanya 2 km. Valles
Marineris terbentuk akibat pembengkakan wilayah Tharsis yang menyebabkan
runtuhnya kerak di wilayah Valles Marineris. Lembah besar lainnya
adalah
Ma'adim Vallis (
Ma'adim dalam
bahasa Ibrani
berarti Mars). Lembah ini memiliki panjang sebesar 700 km, lebar 20 km,
dan kedalaman 2 km di beberapa tempat. Kemungkinan Ma'adin Vallis
pernah dialiri air pada masa lalu.
[82]
Gua
Citra
THEMIS
yang menunjukkan pintu masuk gua Mars. Gua tersebut secara tidak resmi
dinamai (A) Dena, (B) Chloe, (C) Wendy, (D) Annie, (E) Abby (kiri) dan
Nikki, dan (F) Jeanne.
Citra dari
Thermal Emission Imaging System (THEMIS) di
wahana Mars Odyssey telah menunjukkan tujuh pintu masuk gua di belakang gunung berapi
Arsia Mons.
[83] Gua-gua tersebut, yang dinamai dari orang yang dicintai para penemunya, secara keseluruhan dijuluki "tujuh saudara perempuan."
[84]
Lebar pintu masuk gua tersebut berkisar antara 100 hingga 252 m.
Gua-gua itu diyakini memiliki kedalaman antara 73 hingga 96 m. Cahaya
tidak mencapai dasar sebagian besar gua, sehingga kemungkinan gua-gua
tersebut bisa lebih dalam lagi. Gua "Dena" merupakan pengecualian;
dasarnya dapat dilihat dan kedalamannya tercatat 130 m. Bagian dalam gua
tersebut mungkin terlindung dari mikrometeoroid, radiasi ultraviolet,
semburan Matahari, dan partikel berenergi tinggi yang menghujani permukaan planet.
[85]
Atmosfer
Mars kehilangan magnetosfernya 4 miliar tahun yang lalu,
[86] sehingga
angin surya bisa berhubungan langsung dengan
ionosfer, yang mengakibatkan penurunan kepadatan atmosfer dengan mengupas atom-atom dari lapisan luar.
[86][87] Dibandingkan dengan Bumi, atmosfer di Mars cukup tipis.
Tekanan atmosfer di permukaan berkisar dari 30 Pa di
Olympus Mons hingga lebih dari 1.155 Pa di
Hellas Planitia, dengan rata-rata tekanan di permukaan 600 Pa.
[88]
Tekanan permukaan di Mars pada saat terkuatnya sama dengan tekanan yang
dapat ditemui di ketinggian 35 km di atas permukaan Bumi.
[89] Ketinggian skala atmosfer Mars diperkirakan sekitar 10.8 km,
[90] yang lebih tinggi dari Bumi (6 km) karena gravitasi permukaan Mars hanya 38% persen-nya Bumi.
Atmosfer Mars terdiri dari 95%
karbon dioksida, 3%
nitrogen, 1,6%
argon, serta mengandung jejak
oksigen dan air.
[5] Atmosfernya relatif berdebu dan mengandung partikulat berdiameter 1,5
µm yang memberikan kenampakan kuning kecoklatan di langit Mars saat dilihat dari permukaan.
[91]
Metana telah dilacaktemu di atmosfer Mars dengan
fraksi mol sekitar 30
ppb.
[92][93] Hidrokarbon tersebut muncul dalam
plume
luas, dan dilepas di wilayah yang berlainan. Di utara pada pertengahan
musim panas, plume utama mengandung 19.000 metrik ton metana, dengan
kekuatan sumber sekitar 0,6 kilogram per detik.
[94][95] Kemungkinan terdapat dua sumber lokal: yang pertama terpusat di dekat 30° U, 260° B, dan yang kedua di dekat 0°, 310° B.
[94] Diperkirakan Mars menghasilkan 270 ton metana per tahun.
[94][96]
Rentang waktu kehancuran metana diperkirakan paling lama empat tahun Bumi dan paling pendek 0,6 tahun Bumi.
[94][97]
Pergantian cepat ini merupakan tanda-tanda adanya sumber gas aktif di
Mars. Aktivitas vulkanik, tubrukan komet, dan keberadaan bentuk
kehidupan mikrobial
metanogenik diduga merupakan penyebabnya. Metana dapat pula dihasilkan oleh proses non-biologis yang disebut
serpentinisasi[b] yang melibatkan air, karbon dioksida, dan
mineral olivin.
[98]
Iklim
Di antara semua planet di Tata Surya, Mars adalah planet yang
musimnya paling mirip dengan Bumi. Hal ini diakibatkan oleh miripnya
kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars itu sekitar dua
kalinya Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari, sehingga
tahun di Mars lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars
berkisar antara −87 °C (−125 °F) pada musim dingin di kutub hingga −5 °C
(23 °F) pada musim panas.
[31]
Luasnya rentang suhu ini diakibatkan oleh ketidakmampuan atmosfer yang
tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan atmosfer yang rendah, dan
thermal inertia tanah Mars yang rendah.
[99]
Jika Mars punya orbit yang seperti Bumi, musimnya akan mirip dengan
Bumi karena sumbu rotasinya mirip dengan Bumi. Eksentrisitas orbit Mars
yang relatif besar memberikan pengaruh yang besar. Mars berada di dekat
perihelion saat musim panas di belahan selatan dan dingin di utara, dan di dekat
aphelion
saat musim dingin di belahan selatan adn musim panas di utara.
Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan musim di utara
lebih ringan. Suhu musim panas di selatan lebih hangat 30 °C (54.0 °F)
daripada suhu musim panas di utara.
[100]
Di Mars juga terdapat
badai debu
terbesar di Tata Surya. Badai-badai tersebut dapat bervariasi, dari
badai di wilayah kecil, hingga badai raksasa yang berkecamuk di seluruh
planet. Badai tersebut biasanya terjadi saat Mars berada dekat dengan
Matahari. Badai debu ini juga meningkatkan suhu global.
[101]
Orbit dan rotasi
Rata-rata jarak Mars dari Matahari itu sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan
periode orbitalnya 687 hari (Bumi), seperti yang digambarkan oleh jejak
merah, sementara orbit Bumi ditunjukkan dengan warna biru.
Rata-rata jarak Mars dari Matahari diperkirakan sekitar 230 juta km
(1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi). Hari Matahari (atau
sol)
di Mars itu sekitar 24 jam, 39 menit, dan 35,244 detik. Tahun Mars sama
dengan 1,8809 tahun Bumi, atau 1 tahun, 320 hari, dan 18,2 jam.
[5]
Kemiringan sumbu Mars itu sekitar 25,19 derajat, yang mirip dengan kemiringan sumbu Bumi.
[5] Akibatnya musim di Mars mirip dengan Bumi, meskipun lamanya dua kali lipat karena tahunnya lebih lama. Saat ini orientasi
kutub utara Mars dekat dengan bintang
Deneb.
[102] Mars telah melewati
perihelionnya pada April 2009
[103] dan aphelionnya Maret2010.
[103] Perihelion berikutnya dilewati pada Maret 2011 dan aphelion selanjutnya Februari 2012.
Mars punya
eksentrisitas orbit sekitar 0,09; di antara tujuh planet lainnya di Tata Surya, hanya
Merkurius
yang menunjukkan eksentrisitas yang besar. Pada masa lalu Mars punya
orbit yang lebih bundar daripada sekarang. Sekitar 1,35 juta tahun Bumi
yang lalu, Mars punya eksentrisitas sekitar 0,002, yang lebih rendah
dari Bumi.
[104] Siklus eksentrisitas Mars itu sekitar 96.000 tahun Bumi jika dibandingkan dengan siklus 100.000 tahun planet Bumi.
[105]
Mars juga punya siklus eksentrisitas yang lebih panjang dengan periode
2,2 juta tahun Bumi. Selama 35.000 tahun terakhir orbit Mars menjadi
semakin eksentrik karena pengaruh gravitasi planet lain. Jarak terdekat
antara Bumi dan Mars akan terus berkurang selama 25.000 tahun
berikutnya.
[106]
Satelit alami
Deimos pada 21 Februari 2009 (skala gambar di atas tidak sama dengan gambar ini)
Mars punya dua satelit alami yang relatif kecil, yaitu
Phobos dan
Deimos. Penangkapan asteroid merupakan hipotesis yang didukung, namun asal usul satelit-satelit tersebut masih belum pasti.
[107] Kedua satelit ditemukan pada tahun 1877 oleh
Asaph Hall, dan dinamai dari tokoh
Phobos (panik/ketakutan) dan
Deimos (teror) yang, dalam
mitologi Yunani, menemani ayah mereka
Ares dalam pertempuran. Ares juga dikenal sebagai Mars oleh orang Romawi.
[108][109]
Dari permukaan Mars, pergerakan Phobos dan Deimos tampak sangat
berbeda dari Bulan di Bumi. Phobos terbit di barat, tenggelam di timur,
dan terbit lagi dalam waktu 11 jam. Deimos, yang berada di luar
orbit sinkron-yang
membuat periode orbitalnya sama dengan periode rotasi planet-terbit di
timur namun sangat pelan. Meskipun periode orbital Deimos itu 30 jam,
satelit tersebut butuh 2,7 hari untuk tenggelam di Barat.
[110]
Orbit Phobos berada di bawah ketinggian sinkron, sehingga
gaya pasang surut
dari planet Mars secara bertahap merendahkan orbitnya. Dalam waktu 50
juta tahun satelit tersebut akan menabrak permukaan Mars atau pecah
menjadi struktir cincin yang mengitari planet.
[110]
Asal usul kedua satelit tersebut tidak banyak diketahui. Albedo yang rendah dan komposisi
kondrit karbon
di kedua satelit tersebut dianggap mirip dengan asteroid, sehingga
mendukung hipotesis penangkapan. Orbit Phobos yang tidak stabil
menunjukkan penangkapan yang baru saja terjadi. Akan tetapi keduanya
memunyai orbit bundar dan sangat dekat dengan khatulistiwa; hal-hal
tersebut tidak biasa untuk objek yang ditangkap dan dinamika penangkapan
yang diperlukan untuk itu kompleks. Pertumbuhan pada awal sejarah Mars
juga mungkin, namun hipotesis tersebut tidak menjelaskan komposisi yang
lebih mirip dengan asteroid daripada Mars sendiri.
Kemungkinan ketiga adalah keterlibatan objek ketiga atau semacam tubrukan.
[111] Bukti terbaru menunjukkan Phobos memunyai bagian dalam yang berpori.
[112] Selain itu, komposisinya terdiri dari
filosilikat dan mineral lain yang diketahui berasal dari Mars.
[113] Bukti-bukti ini mendukung hipotesis bahwa Phobos terbentuk dari materi yang berasal dari tubrukan di Mars,
[114] yang mirip dengan hipotesis mengenai asal usul Bulan. Meski spektra
VNIR satelit-satelit Mars mirip dengan asteroid, spektra
inframerah thermal Phobos dilaporkan tidak konsisten dengan
kondrit dari kelompok manapun.
[113]
Kehidupan
Berdasarkan pemahaman
keterhunian planet,
planet-planet yang punya air di permukaan merupakan planet yang layak
huni. Untuk mencapai hal tersebut, orbit suatu planet harus berada di
dalam
zona layak huni. Di Tata Surya, zona tersebut terbentang dari setelah Venus hingga
poros semi-mayor Mars.
[115]
Selama perihelion Mars masuk ke wilayah ini, namun atmosfer tipisnya
mencegah air bertahan untuk waktu yang lama. Bekas aliran air pada masa
lalu menunjukkan potensi keterhunian Mars. Beberapa bukti terbaru
memunculkan gagasan bahwa air di permukaan Mars akan terlalu berasam dan
bergaram, sehingga sulit mendukung kehidupan.
[116]
Kurangnya magnetosfer dan tipisnya atmosfer Mars merupakan tantangan.
Di permukaan planet ini tidak banyak terjadi pemindahan panas.
Penyekatan terhadap
angin surya
rendah, sementara tekanan atmosfer Mars tidak cukup untuk
mempertahankan air dalam bentuk cair. Planet ini juga hampir, atau
bahkan sepenuhnya, mati secara geologis; berakhirnya kegiatan vulkanik
menyebabkan berhentinya pendaurulangan bahan kimia dan mineral antara
permukaan dengan bagian dalam planet.
[117]
Bukti menunjukkan bahwa planet ini dahulu lebih layak huni daripada sekarang, namun masih belum diketahui apakah
organisme hidup pernah ada atau tidak.
Wahana Viking
pada pertengahan tahun 1970an membawa percobaan yang dirancang untuk
melacaktemu mikroorganisme di tanah Mars. Percobaan tersebut membuahkan
hasil yang positif, termasuk peningkatan sementara CO
2 pada saat pemaparan dengan air dan nutrien. Tanda-tanda kehidupan masih dipertentangkan oleh beberapa ilmuwan. Ilmuwan NASA
Gilbert Levin
menegaskan bahwa Viking telah menemukan kehidupan. Analisis ulang data
Viking telah menunjukkan bahwa percobaan Viking tidak cukup mutakhir
untuk melacaktemu kehidupan. Percobaan tersebut bahkan bisa membunuh
kehidupan.
[118] Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya
pH yang sangat
basa, serta mengandung magnesium, sodium, potasium, dan klorida.
[119] Nutrien tanah bisa mendukung kehidupan, namun kehidupan masih harus dilindungi dari sinar ultraviolet.
[120]
Di laboratorium
Johnson Space Center, bentuk-bentuk yang luar biasa telah ditemukan di
meteorit Mars
ALH84001.
Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa bentuk geometrik tersebut mungkin
merupakan mikroba Mars yang telah terfosilisasi sebelum meteorit itu
terlempar ke angkasa akibat tubrukan meteor 15 juta tahun yang lalu.
Asal usul anorganik bentuk-bentuk tersebut juga telah diusulkan.
[121]
Metana dan
formaldehida
yang baru saja dilacaktemu oleh pengorbit Mars diklaim sebagai
tanda-tanda kehidupan, karena senyawa kimia tersebut akan segera hilang
di atmosfer Mars.
[122][123] Ada kemungkinan bahwa senyawa tersebut dihasilkan oleh aktivitas vulkanis dan geologis, seperti
serpentinisasi.
[124]
Penjelajahan
Citra yang diambil wahana pendarat
Viking 1 pada Februari 1978
Lusinan wahana antariksa telah dikirim ke Mars oleh
Uni Soviet,
Amerika Serikat, beberapa negara
Eropa, dan
Jepang,
dengan tujuan untuk meneliti permukaan, iklim, dan geologi planet itu.
Pada tahun 2008, biaya pengiriman barang dari permukaan Bumi ke Mars
diperkirakan sebesar $309.000 per
kilogram.
[125]
Wahana yang saat ini sedang aktif di Mars (2011) adalah
Mars Reconnaissance Orbiter (sejak 2006),
Mars Express (sejak 2003),
Mars Odyssey 2001 (sejak 2001), dan
Opportunity (sejak 2004). Misi yang baru saja selesai adalah
Mars Global Surveyor (1997–2006) dan
Spirit (2004–2010).
Kira-kira 2/3 wahana angkasa yang ditujukan ke Mars telah gagal dalam misinya. Pada abad ke-21 kegagalan lebih jarang terjadi.
[124]
Kegagalan misi biasanya diakibatkan oleh masalah teknis, seperti
kegagalan atau kehilangan komunikasi atau kesalahan rancangan, yang
seringkali diakibatkan oleh kurangnya pendanaan atau ketidakcakapan
pelaksana misi.
[124]
Kegagalan tersebut telah menyebabkan munculnya satir yang menyalahkan
"Segitiga Bermuda" di antara Bumi-Mars, "Kutukan" Mars, atau "Setan
Galaktik Raksasa" (
Great Galactic Ghoul) yang memakan wahana antariksa Mars.
[124] Misi-misi yang baru saja gagal contohnya adalah
Beagle 2 (2003),
Mars Climate Orbiter (1999), dan
Mars 96 (1996).
Misi sebelumnya
Pendarat
Mars 3 di perangko Soviet tahun 1972.
Mars pertama kali dikitari pada 14-15 Juli 1965 oleh wahana
Mariner 4. Pada 14 November 1971,
Mariner 9 menjadi pesawat angkasa pertama yang mengorbit planet lain.
[126] Objek pertama yang berhasil mendarat di permukaan Mars adalah dua wahana
Soviet:
Mars 2 pada 27 November dan
Mars 3 pada 2 Desember 1971, namun keduanya kehilangan komunikasi setelah mendarat. Pada tahun 1975 NASA meluncurkan
program Viking yang terdiri dari dua pengorbit, dan masing-masing punya pendarat; kedua pendarat berhasil mencapai permukaan pada tahun 1976.
Viking 1 tetap beroperasi selama enam tahun, sementara
Viking 2 selama tiga tahun. Pendarat Viking mengirimkan citra Mars yang berwarna,
[127] dan pengorbit memetakan permukaan dengan sangat baik hingga gambarnya masih digunakan hingga sekarang.
Wahana Soviet
Phobos 1 dan 2
dikirim ke Mars pada tahun 1988 untuk meneliti Mars dan kedua bolannya.
Phobos 1 kehilangan komunikasi dalam perjalanan ke Mars. Phobos 2
berhasil mencitrakan Mars dan Phobos, namun mengalami kegagalan saat
akan melepas dua pendaratnya ke permukaan Phobos.
[128]
Setelah kegagalan pengorbit
Mars Observer pada tahun 1992, misi
Mars Global Surveyor
berhasil mencapai orbit Mars pada tahun 1997. Misi ini berhasil dan
telah menyelesaikan misi pemetaan utamanya pada awal 2001. NASA
kehilangan kontak dengan wahana tersebut pada November 2006 pada saat
program ketiganya yang diperpanjang.
Mars Pathfinder, yang kendaraan penjelajah robotik
Sojourner, mendarat di
Ares Vallis pada musim panas tahun 1997 dan mengirim kembali banyak citra.
[129]
Wahana pendarat
Spirit di Mars pada tahun 2004
Pemandangan dari wahana
Phoenix pada tahun 2008
Wahana pendarat
Phoenix tiba di wilayah kutub utara Mars pada 25 Mei 2008.
[130] Lengan robotiknya digunakan untuk menggali tanah Mars dan keberadaan es air telah dipastikan pada 20 Juni.
[131][132] Misi ditutup pada 10 November 2008 setelah kehilangan kontak.
[133]
Misi saat ini
Pengorbit
Mars Odyssey milik
NASA memasuki orbit Mars pada tahun 2001.
[134] Spektrometer Sinar Gamma Odyssey melacaktemu hidrogen yang diduga terkandung di es air Mars.
[135]
Misi
Mars Express yang diluncurkan
European Space Agency (ESA) mencapai Mars pada tahun 2003. Wahana tersebut membawa pendarat
Beagle 2, yang mengalami kegagalan saat penurunan dan dinyatakan hilang pada Februari 2004.
[136] Pada awal tahun 2004, tim
Planetary Fourier Spectrometer mengumumkan bahwa pengorbit telah melacaktemu metana di atmosfer Mars. ESA mengumumkan penemuan
aurora di Mars pada Juni 2006.
[137]
Pada Januari, 2004, dua wahana penjelajah NASA, yaitu
Spirit (MER-A) dan
Opportunity
(MER-B), mendarat di permukaan Mars. Keduanya telah mencapai atau
melebihi tujuan misi mereka. Salah satu penemuan ilmiah yang paling
penting adalah bukti keberadaan air pada masa lalu di tempat mendarat
kedua wahana tersebut. Badai debu dan angin telah membersihkan panel
surya kedua wahana, sehingga lama hidup mereka bertambah.
[138]
Pesawat angkasa
Mars Reconnaissance Orbiter
milik NASA tiba di orbit Mars pada 10 Maret 2006 untuk melakukan
penelitian ilmiah selama dua tahun. Pengorbit tersebut akan memetakan
daratan dan cuaca Mars dengan tujuan untuk menemukan tempat pendaratan
yang layak bagi misi pendarat berikutnya. MRO berhasil mencitrakan
longsor di kutub utara Mars pada 3 Maret 2008.
[139]
Pesawat angkasa
Dawn terbang melewati Mars pada Februari 2009 untuk mendapat bantuan gravitasi dalam perjalanannya menuju
4 Vesta dan
1 Ceres.
[140]
Misi gabungan Rusia-Cina, yaitu
Phobos-Grunt,
telah diluncurkan pada 9 November 2011 dengan tujuan mengambil contoh
di Phobos. Namun, misi ini gagal karena pembakaran roketnya mengalami
kegagalan, sehingga Phobos-Grunt terdampar di orbit rendah Bumi.
[141]
Misi NASA Rover Curiosity berhasil mendarat di Mars. Rover Curiosity
memijak kaki di Planet Mars setelah roket bertenaga menurunkan lift
sistem pendaratan. Mars Science Laboratory seharga US$2,5 miliar
berwujud rover 6x6 seukuran mobil berhasil mendarat di Planet Mars
3:32pm AEST yang diiringi sorak-sorai di Spaceflight Operations Facility
di California.
[142]
Misi ke depan
Mars Science Laboratory, yang dinamai
Curiosity, akan diluncurkan pada tahun 2011. Wahana tersebut lebih besar dan lebih maju dari
Mars Exploration Rover, dengan kecepatan 90
m/h. Wahana ini bisa menyimpulkan bahan batuan dari jarak 13 m.
[143]
Pada tahun 2008, NASA mengumumkan misi robotik
MAVEN yang akan diluncurkan pada tahun 2013 untuk menyediakan keterangan mengenai atmosfer Mars.
[144] ESA berencana meluncurkan wahana penjelajah pertamanya ke Mars pada tahun 2018; wahana penjelajah
ExoMars mampu menggali tanah hingga 2 m untuk mencari molekul organik.
[145]
Misi Finlandia-Rusia,
MetNet,
akan mendaratkan beberapa kendaraan kecil di Mars untuk mendirikan
jaringan pengamatan yang hendak meneliti struktur atmosfer, fisika, dan
meteorologi Mars.
[146] Misi pendahulu yang menggunakan satu atau beberapa pendarat dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2014.
[147]
Rencana misi berawak
ESA ingin mengirim manusia ke Mars antara tahun 2030 hingga 2035.
[148] Ini akan didahului oleh wahana-wahana yang lebih besar, yang dimulai dengan peluncuran ExoMars
[149] dan misi gabungan NASA-ESA untuk mengambil contoh.
[150]
Penjelajahan berawak merupakan tujuan jangka panjang
visi penjelajahan angkasa Amerika Serikat yang diumumkan pada tahun 2004 oleh Presiden
George W. Bush.
[151] Pesawat angkasa
Orion
akan digunakan untuk mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2020 sebagai
batu loncatan untuk ekspedisi Mars. Pada 28 September 2007,
Michael D. Griffin menyatakan bahwa NASA berharap dapat mengirim manusia ke Mars pada tahun 2037.
[152]
Mars Direct, misi berbiaya rendah yang diusulkan oleh
Robert Zubrin (pendiri
Mars Society), akan menggunakan roket kelas
Saturn V seperti
Space X Falcon X, atau
Ares V, untuk melewati pembangunan orbital, pertemuan di orbit rendah Bumi, dan depot bahan bakar Bulan. Sementara itu proposal "
Mars to Stay" mengusulkan untuk tidak langsung memulangkan astronot pertama.
[153]
Astronomi di Mars
Phobos melewati Matahari pada 10 Maret 2004.
Dengan adanya berbagai wahana pengorbit, pendarat, dan penjelajah, kita dapat mempelajari
astronomi dari langit Mars. Meskipun Pohobs tampak seperti 1/3nya
diameter sudut Bulan purnama di Bumi, Deimos terlihat seperti bintang, dan hanya sedikit lebih cerah dari Venus yang tampak dari langit Bumi.
[154]
Ada juga beberapa fenomena terkenal di Bumi yang juga ada di Mars, seperti meteor dan
aurora.
[137] Transit Bumi akan terjadi pada 10 November 2084.
[155] Transit Merkurius dan
Venus juga berlangsung.
[156][157]
Pengamatan
Animasi gerak maju mundur tampak Mars seperti yang terlihat dari Bumi pada tahun 2003.
Karena orbit Mars bersifat eksentrik,
magnitudo tampaknya dapat beragam antara −3,0 hingga −1,4. Kecerahan minimumnya tercatat sebesar +1,6.
[158] Mars biasanya tampak kuning, jingga, atau kemerahan.
[159]
Saat posisinya kurang tepat, Mars tidak akan terlihat karena tertutup
oleh kesilauan Matahari. Saat waktu pengamatannya sedang bagus - yaitu
pada interval 15 atau 17 tahun, dan selalu antara akhir Juli hingga
akhir September - permukaan Mars dapat terlihat. Bahkan lapisan es
kutubnya dapat terlihat meskipun pembesaran teleskopnya rendah.
[160]
Saat Mars mendekati
oposisi,
periode gerak maju mundur
dimulai. Planet ini akan tampak bergerak ke arah sebaliknya. Periode
ini berlangsung selama 72 hari, dan pada pertengahan gerak ini, Mars
akan mencapai kecerahan maksimumnya.
[161]
Jarak terdekat
Relatif
Pada periode oposisi, Mars berada di jarak terdekat relatifnya dengan Bumi. Jarak tersebut beragam antara 54
[162] hingga 103 juta km karena orbit Mars yang elips.
[163] Oposisi Mars terakhir terjadi pada 29 Januari 2010, dan akan berlangsung lagi pada 3 Maret 2012 di jarak 100 juta km.
[164] Rata-rata waktu antara oposisi-oposisi Mars (
periode sinodik) adalah 780 hari.
[165]
Absolut
Pada tanggal 27 Agustus 2003 pukul 9:51:13 UT, Mars berada di posisi terdekatnya dengan Bumi, yaitu 55.758.006 km (0,372719
SA). Saat itu Mars sedang berada satu hari dari oposisinya dan tiga hari dari
perihelionnya.
Peristiwa tersebut sebelumnya diperkirakan pernah terjadi pada 12
September 57.617 SM, dan selanjutnya akan berlangsung pada tahun 2287.
[166]
Posisi ini hanya sedikit lebih dekat daripada posisi terdekat lainnya.
Contohnya, jarak terdekat pada 22 Agustus 1924 tercatat sebesar 0,37285
SA, dan jarak terdekat pada 24 Agustus 2208 diperkirakan sebesar 0,37279
SA.
[105]
Di dunia maya, sebuah surel yang menyatakan bahwa Mars akan berada di posisi terdekatnya dan tampak sebesar
Bulan telah menyebar. Surel tersebut hanyalah
hoax.
[167]
Sejarah pengamatan
Keberadaan Mars di langit malam telah dicatat oleh
astronom Mesir. Pada tahun 1534 SM, mereka telah memahami gerak maju mundur planet tersebut.
[168] Sementara itu
astronom Babilonia telah mencatat posisi dan perilaku planet Mars.
[169][170] Pada abad ke-4 SM,
Aristoteles mencatat bahwa Mars menghilang di belakang Bulan, sehingga menunjukkan bahwa planet tersebut lebih jauh.
[171] Sastra dari Cina Kuno memastikan bahwa Mars telah dikenal oleh astronom Cina sejak abad ke-4 SM.
[172] Pada abad ke-5 SM, teks astronomis India
Surya Siddhanta memperkirakan diameter Mars.
[173]
Selama abad ke-17,
Tycho Brahe mengukur
paralaks diurnal Mars, yang selanjutnya digunakan
Johannes Kepler untuk menghitung jarak relatif ke planet tersebut.
[174]
Saat teleskop sudah ada, paralaks diurnal Mars diukur kembali untuk
menentukan jarak Matahari-Bumi. Hal tersebut pertama kali dilakukan oleh
Giovanni Domenico Cassini pada tahun 1672. Pengukuran paralaks awal terhambat oleh kualitas alat pengukuran.
[175] Pada tahun 1610, Mars diamati oleh
Galileo Galilei, yang merupakan orang pertama yang melihatnya lewat teleskop.
[176] Tokoh pertama yang menggambar peta Mars adalah astronom Belanda
Christiaan Huygens.
[177]
Dalam budaya
Planet ini dinamai dari dewa perang
Romawi,
Mars. Di peradaban lain, Mars merupakan lambang kejantanan dan kemudaan. Lambang Mars juga digunakan sebagai lambang gender pria.
"Orang Mars cerdas"
Ilustrasi bangsa Mars menyerang Bumi dalam
The War of the Worlds karya H.G. Wells.
Pada tahun 1877, astronom Italia
Giovanni Schiaparelli menggunakan teleskop sepanjang 22 cm untuk membuat peta detail Mars pertama. Di peta tersebut terdapat fitur yang disebutnya
canali.
Canali
adalah garis panjang di permukaan Mars. Istilah tersebut, yang berarti
"saluran", seringkali disalahterjemahkan menjadi "kanal".
[178][179] Percival Lowell terpengaruh oleh pengamatan tersebut dan menerbitkan beberapa buku mengenai Mars dan kehidupannya.
[180] Ia menulis bahwa "kanal" tersebut dibangun oleh peradaban yang berusaha mengalirkan air dari lapisan es di kutub.
[181] Akibatnya, gagasan bahwa Mars dihuni oleh peradaban yang cerdas pun menyebar luas.
[182]
Saat ini, pemetaan beresolusi tinggi tidak menunjukkan tanda-tanda
keberadaan kehidupan cerdas di permukaan Mars. "Canali" yang diamati pun
terbukti hanya ilusi optik. Akan tetapi, spekulasi mengenai kehidupan
cerdas di Mars terus berlanjut. Pada tahun 1898,
H. G. Wells menulis novel
The War of the Worlds,
yang berkisah mengenai bangsa Mars yang berupaya melarikan diri dari
planet mereka yang mati dengan menyerang Bumi. Adaptasi radionya dengan
judul yang sama disiarkan pada tanggal 30 Oktober 1938 oleh
Orson Welles, yang menimbulkan kepanikan karena banyak pendengar yang mengira itu sungguhan.
[183]
Contoh karya terkenal lainnya adalah
The Martian Chronicles yang ditulis oleh
Ray Bradbury. Novel tersebut bekisah mengenai pengelana manusia yang tanpa sengaja menghancurkan peradaban Mars. Selain itu, ada juga seri
Barsoom karya
Edgar Rice Burroughs,
Out of the Silent Planet (1938) oleh
C. S. Lewis,
[184] dan kisah-kisah yang ditulis
Robert A. Heinlein sebelum pertengahan tahun 1960-an.
[185]
Pengarang
Jonathan Swift telah menyebut bulan-bulan Mars sekitar 150 tahun sebelum bulan-bulan itu ditemukan oleh
Asaph Hall. Ia mendeskripsikan orbit bulan-bulan tersebut dengan cukup akurat dalam novelnya
Gulliver's Travels.
[186]
Setelah program Mariner dan Viking menunjukkan citra Mars yang kering
dan tanpa kehidupan, spekulasi-spekulasi awal mulai ditinggalkan. Karya
yang menggambarkan Mars secara nyata dan akurat pun berkembang. Di
antaranya yang paling terkenal adalah
trilogi Mars karya
Kim Stanley Robinson.
[187]
Tema koloni Mars yang memperjuangkan kemerdekaannya merupakan plot utama dalam novel karya
Greg Bear, dan juga film
Total Recall serta serial televisi
Babylon 5. Beberapa permainan video juga memakai elemen tersebut, seperti
Red Faction dan
Zone of the Enders.
- ^ Yeomans, Donald K. (2006-07-13). "HORIZONS System". NASA JPL. Diakses pada 8 Agustus 2007. — Di situs, pergi ke "web interface" dan lalu pilih "Ephemeris Type: ELEMENTS", "Target Body: Mars" and "Center: Sun".
- ^ "The MeanPlane (Invariable plane) of the Solar System passing through the barycenter". 3 April 2009. Diakses pada 10 April 2009. (dihasilkan melalui Solex 10 ditulis oleh Aldo Vitagliano; lihat pula bidang Invariabel)
- ^ a b Seidelmann, P. Kenneth (2007). "Report of the IAU/IAG Working Group on cartographic coordinates and rotational elements: 2006". Celestial Mechanics and Dynamical Astronomy 98 (3): 155–180. doi:10.1007/s10569-007-9072-y. Diakses pada 28 Agustus 2007.
- ^ a b "Mars: Facts & Figures". NASA. Diakses pada 6 Maret 2007.
- ^ a b c d e f g Williams, David R. (September 1, 2004). "Mars Fact Sheet". National Space Science Data Center. NASA. Diakses pada 24 Juni 2006.
- ^ "The Lure of Hematite". Science@NASA. NASA. 28 Maret 2001. Diakses pada 24 Desember 2009.
- ^ a b c Yeager, Ashley (July 19, 2008). "Impact May Have Transformed Mars". ScienceNews.org. Diakses pada 12 Agustus 2008.
- ^ a b c Sample, Ian, "Cataclysmic impact created north-south divide on Mars ", (Science @ guardian.co.uk), 26 Juni 2008. Diakses pada 12 Agustus 2008.
- ^ Peplow, Mark. "How Mars got its rust". BioEd Online. MacMillan Publishers Ltd.. Diakses pada 10 Maret 2007.
- ^ Christensen, Philip R. (June 27, 2003). "Morphology and Composition of the Surface of Mars: Mars Odyssey THEMIS Results". Science 300 (5628): 2056–2061. doi:10.1126/science.1080885. PMID 12791998. Bibcode: 2003Sci...300.2056C.
- ^ Golombek, Matthew P. (June 27, 2003). "The Surface of Mars: Not Just Dust and Rocks". Science 300 (5628): 2043–2044. doi:10.1126/science.1082927. PMID 12829771.
- ^ Valentine, Theresa; Amde, Lishan (2006-11-09). "Magnetic Fields and Mars". Mars Global Surveyor @ NASA. Diakses pada 17 Juli 2009.
- ^ "New Map Provides More Evidence Mars Once Like Earth". NASA/Goddard Space Flight Center. Diakses pada 17 Maret 2006.
- ^ "Supergiant" Asteroid Shut Down Mars's Magnetic Field, National Geographic, 11 Mei 2009, diakses pada 22 Juli 2011
- ^ Jacqué, Dave. "APS X-rays reveal secrets of Mars' core ", (Argonne National Laboratory), 26 September 2003. Diakses pada 1 Juli 2006.
- ^ a b Hartmann, William K.; Neukum, Gerhard (2001). "Cratering Chronology and the Evolution of Mars". Space Science Reviews 96 (1/4): 165–194. doi:10.1023/A:1011945222010. Bibcode: 2001SSRv...96..165H.
- ^ Zharkov, V. N. (1993). The role of Jupiter in the formation of planets. hlm. 7–17. Bibcode: 1993GMS....74....7Z.
- ^ Lunine, Jonathan I.; Chambers, John; Morbidelli, Alessandro; Leshin, Laurie A. (2003). "The origin of water on Mars". Icarus 165 (1): 1–8. doi:10.1016/S0019-1035(03)00172-6. Bibcode: 2003Icar..165....1L.
- ^ Barlow, N. G. (October 5–7, 1988). "Conditions on Early Mars: Constraints from the Cratering Record". MEVTV Workshop on Early Tectonic and Volcanic Evolution of Mars. LPI Technical Report 89-04, Easton, Maryland: Lunar and Planetary Institute.
- ^ "Giant Asteroid Flattened Half of Mars, Studies Suggest". Scientific American. Diakses pada 27 Juni 2008.
- ^ Chang, Kenneth, "Huge Meteor Strike Explains Mars’s Shape, Reports Say ", (New York Times), 26 Juni 2008. Diakses pada 27 Juni 2008.
- ^ Tanaka, K. L. (1986). "The Stratigraphy of Mars". Journal of Geophysical Research 91 (B13): E139–E158. doi:10.1029/JB091iB13p0E139. Bibcode: 1986JGR....91..139T.
- ^ Mitchell, Karl L.; Wilson, Lionel (2003). "Mars: recent geological activity : Mars: a geologically active planet". Astronomy & Geophysics 44 (4): 4.16–4.20. doi:10.1046/j.1468-4004.2003.44416.x. Bibcode: 2003A&G....44d..16M.
- ^ "Mars avalanche caught on camera". Discovery Channel. Discovery Communications. 4 Maret 2008. Diakses pada 4 Maret 2009.
- ^ "Martian soil 'could support life' ", (BBC News), 27 Juni 2008. Diakses pada 7 Agustus 2008.
- ^ "NASA Spacecraft Analyzing Martian Soil Data". JPL. Diakses pada 5 Agustus 2008.
- ^ "Dust Devil Etch-A-Sketch (ESP_013751_1115)". NASA/JPL/University of Arizona. 2 Juli 2009. Diakses pada 1 Januari 2010.
- ^ Schorghofer,
Norbert; Aharonson, Oded; Khatiwala, Samar (December 2002). "Slope
streaks on Mars: Correlations with surface properties and the potential
role of water". Geophysical Research Letters 29 (23): 41-1. doi:10.1029/2002GL015889. Bibcode: 2002GeoRL..29w..41S.
- ^ Gánti, Tibor (October 2003). "Dark Dune Spots: Possible Biomarkers on Mars?". Origins of Life and Evolution of the Biosphere 33 (4): 515–557. Bibcode: 2003OLEB...33..515G.
- ^ a b "NASA, Mars: Facts & Figures". Diakses pada 28 Januari 2010.
- ^ Heldmann, Jennifer L. (May 7, 2005). "Formation of Martian gullies by the action of liquid water flowing under current Martian environmental conditions" (PDF). Journal of Geophysical Research 110 (E5): Eo5004. doi:10.1029/2004JE002261. Bibcode: 2005JGRE..11005004H. Diakses pada 17 September 2008.
'conditions such as now occur on Mars, outside of the
temperature-pressure stability regime of liquid water'... 'Liquid water
is typically stable at the lowest elevations and at low latitudes on the
planet because the atmospheric pressure is greater than the vapor pressure of water and surface temperatures in equatorial regions can reach 273 K for parts of the day [Haberle et al., 2001]'
- ^ a b Kostama, V.-P.; Kreslavsky, M. A.; Head, J. W. (June 3, 2006). "Recent high-latitude icy mantle in the northern plains of Mars: Characteristics and ages of emplacement". Geophysical Research Letters 33 (11): L11201. doi:10.1029/2006GL025946. Bibcode: 2006GeoRL..3311201K. Diakses pada 12 Agustus 2007. 'Martian high-latitude zones are covered with a smooth, layered ice-rich mantle'.
- ^ Byrne, Shane; Ingersoll, Andrew P. (2003). "A Sublimation Model for Martian South Polar Ice Features". Science 299 (5609): 1051–1053. doi:10.1126/science.1080148. PMID 12586939. Bibcode: 2003Sci...299.1051B.
- ^ "Mars' South Pole Ice Deep and Wide". NASA. 15 Maret 2007. Diakses pada 16 Maret 2007.
- ^ "Water ice in crater at Martian north pole". ESA. 28 Juli 2005. Diakses pada 19 Maret 2010.
- ^ Whitehouse, David, "Long history of water and Mars ", BBC News, 24 Januari 2004. Diakses pada 20 Maret 2010.
- ^ "Scientists Discover Concealed Glaciers on Mars at Mid-Latitudes". University of Texas at Austin. 20 November 2008. Diakses pada 19 Maret 2010.
- ^ "NASA Spacecraft Confirms Martian Water, Mission Extended". Science @ NASA. 31 Juli 2008. Diakses pada 1 Agustus 2008.
- ^ "Mars". Ensiklopedia Britannica. Diakses pada 19 Agustus 2011.
- ^ Kerr, Richard A. (March 4, 2005). "Ice or Lava Sea on Mars? A Transatlantic Debate Erupts". Science 307 (5714): 1390–1391. doi:10.1126/science.307.5714.1390a. PMID 15746395.
- ^ Jaeger, W. L. (September 21, 2007). "Athabasca Valles, Mars: A Lava-Draped Channel System". Science 317 (5845): 1709–1711. doi:10.1126/science.1143315. PMID 17885126. Bibcode: 2007Sci...317.1709J.
- ^ Murray,
John B. (March 17, 2005). "Evidence from the Mars Express High
Resolution Stereo Camera for a frozen sea close to Mars' equator". Nature 434 (703): 352–356. doi:10.1038/nature03379. PMID 15772653. Bibcode: 2005Natur.434..352M.
- ^ Craddock, R.A.; Howard, A.D. (2002). "The case for rainfall on a warm, wet early Mars". Journal of Geophysical Research 107 (E11). doi:10.1029/2001JE001505. Bibcode: 2002JGRE..107.5111C.
- ^ Malin, Michael C.; Edgett, KS (June 30, 2000). "Evidence for Recent Groundwater Seepage and Surface Runoff on Mars". Science 288 (5475): 2330–2335. doi:10.1126/science.288.5475.2330. PMID 10875910. Bibcode: 2000Sci...288.2330M.
- ^ a b "NASA Images Suggest Water Still Flows in Brief Spurts on Mars". NASA. 6 Desember 2006. Diakses pada 6 Desember 2006.
- ^ "Water flowed recently on Mars ", (BBC), 6 Desember 2006. Diakses pada 6 Desember 2006.
- ^ "Water May Still Flow on Mars, NASA Photo Suggests ", (NASA), 6 Desember 2006. Diakses pada 30 April 2006.
- ^ Lewis, K.W.; Aharonson, O. (2006). "Stratigraphic analysis of the distributary fan in Eberswalde crater using stereo imagery". Journal of Geophysical Research 111 (E06001). doi:10.1029/2005JE002558. Bibcode: 2006JGRE..11106001L.
- ^ Matsubara, Y.; Howard, A.D.; Drummond, S.A. (2011). "Hydrology of early Mars: Lake basins". Journal of Geophysical Research 116 (E04001). doi:10.1029/2010JE003739. Bibcode: 2011JGRE..11604001M.
- ^ Head, J.W., et al. (1999). "Possible Ancient Oceans on Mars: Evidence from Mars Orbiter Laser Altimeter Data". Science 286 (5447). doi:10.1126/science.286.5447.2134. Bibcode: 1999Sci...286.2134H.
- ^ NASA (March 3, 2004). Mineral in Mars 'Berries' Adds to Water Story. Siaran pers. Diakses pada 2006-06-13.
- ^ McEwen, A. S. (September 21, 2007). "A Closer Look at Water-Related Geologic Activity on Mars". Science 317 (5845): 1706–1709. doi:10.1126/science.1143987. PMID 17885125. Bibcode: 2007Sci...317.1706M.
- ^ "Mars Exploration Rover Mission: Science". NASA. 12 Juli 2007. Diakses pada 10 Januari 2010.
- ^ Mellon,
J. T.; Feldman, W. C.; Prettyman, T. H. (2003). "The presence and
stability of ground ice in the southern hemisphere of Mars". Icarus 169 (2): 324–340. doi:10.1016/j.icarus.2003.10.022. Bibcode: 2004Icar..169..324M.
- ^ "Mars Rovers Spot Water-Clue Mineral, Frost, Clouds ", (NASA), 13 Desember 2004. Diakses pada 17 Maret 2006.
- ^ Darling, David. "Mars, polar caps". Encyclopedia of Astrobiology, Astronomy, and Spaceflight. Diakses pada 26 Februari 2007.
- ^ "MIRA's Field Trips to the Stars Internet Education Program". Mira.or. Diakses pada 26 Februari 2007.
- ^ Carr, Michael H. (2003). "Oceans on Mars: An assessment of the observational evidence and possible fate". Journal of Geophysical Research 108 (5042): 24. doi:10.1029/2002JE001963. Bibcode: 2003JGRE..108.5042C.
- ^ Phillips, Tony. "Mars is Melting, Science at NASA". Diakses pada 26 Februari 2007.
- ^ Plaut, J. J (2007). "Subsurface Radar Sounding of the South Polar Layered Deposits of Mars". Science 315 (5821): 92. doi:10.1126/science.1139672. PMID 17363628. Bibcode: 2007Sci...316...92P.
- ^ Pelletier, J. D. (2004). "How do spiral troughs form on Mars?". Geology 32 (4): 365–367. doi:10.1130/G20228.2. Bibcode: 2004Geo....32..365P.
- ^ "Mars polar cap mystery solved". ESA. 22 September 2008. Diakses pada 24 Desember 2009.
- ^ "NASA Findings Suggest Jets Bursting From Martian Ice Cap ", Jet Propulsion Laboratory, (NASA), 16 Agustus 2006. Diakses pada 11 Agustus 2009.
- ^ Kieffer, H. H. (2000). "Mars Polar Science 2000" (PDF). Diakses pada 6 September 2009.
- ^ G. Portyankina, ed (2006). "Fourth Mars Polar Science Conference" (PDF). Diakses pada 11 Agustus 2009.
- ^ Kieffer,
Hugh H. (May 30, 2006). "CO2 jets formed by sublimation beneath
translucent slab ice in Mars' seasonal south polar ice cap". Nature 442 (7104): 793–796. doi:10.1038/nature04945. PMID 16915284. Bibcode: 2006Natur.442..793K.
- ^ Sheehan, William. "Areographers". The Planet Mars: A History of Observation and Discovery. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ Planetary Names: Categories for Naming Features on Planets and Satellites
- ^ "Viking and the Resources of Mars" (PDF). Humans to Mars: Fifty Years of Mission Planning, 1950–2000. Diakses pada 10 Maret 2007.
- ^ Frommert, H.; Kronberg, C.. "Christiaan Huygens". SEDS/Lunar and Planetary Lab. Diakses pada 10 Maret 2007.
- ^ Archinal, B. A.; Caplinger, M. (Fall 2002). "Mars, the Meridian, and Mert: The Quest for Martian Longitude". Abstract #P22D-06 (American Geophysical Union). Bibcode: 2002AGUFM.P22D..06A.
- ^ NASA (April 19, 2007). "Mars Global Surveyor: MOLA MEGDRs". geo.pds.nasa.gov. Diakses pada 24 Juni 2011. Mars Global Surveyor: MOLA MEGDRs
- ^ Zeitler, W.; Ohlhof, T.; Ebner, H. (2000). "Recomputation of the global Mars control-point network". Photogrammetric Engineering & Remote Sensing 66 (2): 155–161. Diakses pada 26 Desember 2009.
- ^ Lunine, Cynthia J. (1999). Earth: evolution of a habitable world. Cambridge University Press. hlm. 183. ISBN 0-521-64423-2.
- ^ Wright, Shawn (April 4, 2003). "Infrared Analyses of Small Impact Craters on Earth and Mars". University of Pittsburgh. Diarsipkan dari yang asli pada 12 Juni 2007. Diakses pada 26 Februari 2007.
- ^ "Mars Global Geography". Windows to the Universe. University Corporation for Atmospheric Research. 27 April 2001. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ Wetherill, G. W. (1999). "Problems Associated with Estimating the Relative Impact Rates on Mars and the Moon". Earth, Moon, and Planets 9 (1–2): 227. doi:10.1007/BF00565406. Bibcode: 1974Moon....9..227W.
- ^ Costard, Francois M. (1989). "The spatial distribution of volatiles in the Martian hydrolithosphere". Earth, Moon, and Planets 45 (3): 265–290. doi:10.1007/BF00057747. Bibcode: 1989EM&P...45..265C.
- ^ Glenday, Craig (2009). Guinness World Records. Random House, Inc.. hlm. 12. ISBN 0-553-59256-4.
- ^ Chen, Junyong (2006). "Progress in technology for the 2005 height determination of Qomolangma Feng (Mt. Everest)". Science in China Series D: Earth Sciences 49 (5): 531–538. doi:10.1007/s11430-006-0531-1.
- ^ Lucchitta, B. K.; Rosanova, C. E. (August 26, 2003). "Valles Marineris; The Grand Canyon of Mars". USGS. Diakses pada 11 Maret 2007.
- ^ Cushing, G. E.; Titus, T. N.; Wynne, J. J.; Christensen, P. R. (2007). "Themis Observes Possible Cave Skylights on Mars" (PDF). Lunar and Planetary Science XXXVIII. Diakses pada 2 Agustus 2007.
- ^ "NAU researchers find possible caves on Mars ", Inside NAU, (Northern Arizona University), 28 Maret 2007. Diakses pada 28 Mei 2007.
- ^ "Researchers find possible caves on Mars ", Paul Rincon of BBC News, 17 Maret 2007. Diakses pada 28 Mei 2007.
- ^ a b Philips, Tony (2001). "The Solar Wind at Mars". Science@NASA. Diakses pada 8 Oktober 2006.
- ^ Lundin, R (2004). "Solar Wind-Induced Atmospheric Erosion at Mars: First Results from ASPERA-3 on Mars Express". Science 305 (5692): 1933–1936. doi:10.1126/science.1101860. PMID 15448263. Bibcode: 2004Sci...305.1933L.
- ^ Bolonkin, Alexander A. (2009). Artificial Environments on Mars. Berlin Heidelberg: Springer. hlm. 599–625. ISBN 978-3-642-03629-3.
- ^ Atkinson, Nancy (2007-07-17). "The Mars Landing Approach: Getting Large Payloads to the Surface of the Red Planet". Diakses pada 18 September 2007.
- ^ Carr, Michael H. (2006). The surface of Mars. 6. Cambridge University Press. hlm. 16. ISBN 0-521-87201-4.
- ^ Lemmon, M. T. (2004). "Atmospheric Imaging Results from Mars Rovers". Science 306 (5702): 1753–1756. doi:10.1126/science.1104474. PMID 15576613. Bibcode: 2004Sci...306.1753L.
- ^ Formisano, V.; Atreya, S.; Encrenaz, T.; Ignatiev, N.; Giuranna, M. (2004). "Detection of Methane in the Atmosphere of Mars". Science 306 (5702): 1758–1761. doi:10.1126/science.1101732. PMID 15514118. Bibcode: 2004Sci...306.1758F.
- ^ "Mars Express confirms methane in the Martian atmosphere ", (ESA), 30 Maret 2004. Diakses pada 17 Maret 2006.
- ^ a b c d Mumma, Michael J. (February 20, 2009). "Strong Release of Methane on Mars in Northern Summer 2003". Science 323 (5917): 1041–1045. doi:10.1126/science.1165243. PMID 19150811. Bibcode: 2009Sci...323.1041M.
- ^ Hand, Eric, "Plumes of methane identified on Mars ", (Nature News), 21 Oktober 2008. Diakses pada 2 Agustus 2009.
- ^ Krasnopolsky, Vladimir A. (February 2005). "Some problems related to the origin of methane on Mars". Icarus 180 (2): 359–367. doi:10.1016/j.icarus.2005.10.015. Bibcode: 2006Icar..180..359K.
- ^ Franck,
Lefèvre (August 6, 2009). "Observed variations of methane on Mars
unexplained by known atmospheric chemistry and physics". Nature 460 (7256): 720–723. doi:10.1038/nature08228. PMID 19661912. Bibcode: 2009Natur.460..720L.
- ^ Oze, C.; Sharma, M. (2005). "Have olivine, will gas: Serpentinization and the abiogenic production of methane on Mars". Geophysical Research Letters 32 (10): L10203. doi:10.1029/2005GL022691. Bibcode: 2005GeoRL..3210203O.
- ^ "Mars' desert surface...". MGCM Press release. NASA. Diakses pada 25 Februari 2007.
- ^ Goodman, Jason C (September 22, 1997). "The Past, Present, and Possible Future of Martian Climate". MIT. Diakses pada 26 Februari 2007.[pranala nonaktif]
- ^ Philips, Tony (July 16, 2001). "Planet Gobbling Dust Storms". Science @ NASA. Diakses pada 7 Juni 2006.
- ^ Barlow, Nadine G. (2008). Mars: an introduction to its interior, surface and atmosphere. Cambridge planetary science. 8. Cambridge University Press. hlm. 21. ISBN 0-521-85226-9.
- ^ a b "Mars 2009/2010". Students for the Exploration and Development of Space (SEDS). 6 Mei 2009. Diakses pada 28 Desember 2007.
- ^ "Mars' Orbital eccentricity over time". Solex. Universita' degli Studi di Napoli Federico II. 9 Maret 2003. Diakses pada 20 Juli 2007.
- ^ a b Meeus, Jean (March 2003). "When Was Mars Last This Close?". International Planetarium Society. Diakses pada 18 Januari 2008.
- ^ Baalke, Ron (August 22, 2003). "Mars Makes Closest Approach In Nearly 60,000 Years". meteorite-list. Diakses pada 18 Januari 2008.
- ^ "Close Inspection for Phobos". ESA website. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ "Ares Attendants: Deimos & Phobos". Greek Mythology. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ Hunt,
G. E.; Michael, W. H.; Pascu, D.; Veverka, J.; Wilkins, G. A.;
Woolfson, M. (1978). "The Martian satellites—100 years on". Quarterly Journal of the Royal Astronomical Society, Quarterly Journal 19: 90–109. Bibcode: 1978QJRAS..19...90H.
- ^ a b Arnett, Bill (November 20, 2004). "Phobos". nineplanets. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ Ellis, Scott. "Geological History: Moons of Mars". CalSpace. Diarsipkan dari yang asli pada 17 Mei 2007. Diakses pada 2 Agustus 2007.
- ^ Andert, T. P. (May 7, 2010). "Precise mass determination and the nature of Phobos". Geophysical Research Letters 37 (L09202): L09202. doi:10.1029/2009GL041829. Bibcode: 2010GeoRL..3709202A.
- ^ a b Giuranna, M.; Roush, T. L.; Duxbury, T.; Hogan, R. C.; Geminale, A.; Formisano, V. (2010). "Compositional Interpretation of PFS/MEx and TES/MGS Thermal Infrared Spectra of Phobos". European Planetary Science Congress Abstracts, Vol. 5. Diakses pada 2010-10-01.
- ^ "Mars Moon Phobos Likely Forged by Catastrophic Blast". Space.com web site. 27 September 2010. Diakses pada 1 Oktober 2010.
- ^ Nowack, Robert L.. "Estimated Habitable Zone for the Solar System". Department of Earth and Atmospheric Sciences at Purdue University. Diakses pada 10 April 2009.
- ^ Briggs, Helen, "Early Mars 'too salty' for life ", (BBC News), 15 Februari 2008. Diakses pada 16 Februari 2008.
- ^ Hannsson, Anders (1997). Mars and the Development of Life. Wiley. ISBN 0-471-96606-1.
- ^ "New Analysis of Viking Mission Results Indicates Presence of Life on Mars ", (Physorg.com), 7 Januari 2007. Diakses pada 2 Maret 2007.
- ^ "Phoenix Returns Treasure Trove for Science". NASA/JPL. 6 Juni 2008. Diakses pada 27 Juni 2008.
- ^ Bluck, John (July 5, 2005). "NASA Field-Tests the First System Designed to Drill for Subsurface Martian Life". NASA. Diakses pada 2 Januari 2010.
- ^ Golden, D. C. (2004). "Evidence for exclusively inorganic formation of magnetite in Martian meteorite ALH84001". American Mineralogist 89 (5–6): 681–695. Diakses pada 25 Desember 2010.
- ^ Krasnopolsky,
Vladimir A.; Maillard, Jean-Pierre; Owen, Tobias C. (2004). "Detection
of methane in the Martian atmosphere: evidence for life?". Icarus 172 (2): 537–547. doi:10.1016/j.icarus.2004.07.004. Bibcode: 2004Icar..172..537K.
- ^ "Formaldehyde claim inflames Martian debate", 25 Februari 2005.
- ^ a b c d Dinerman, Taylor (September 27, 2004). "Is the Great Galactic Ghoul losing his appetite?". The space review. Diakses pada 27 Maret 2007.
- ^ "Living in Space". Mitchell, Cary L.; Purdue University. The Universe. No. 307, season 2008–09.
- ^ "Mariner 9: Overview". NASA.
- ^ "Other Mars Missions". Journey through the galaxy. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ Sagdeev, R. Z.; Zakharov, A. V. (October 19, 1989). "Brief history of the Phobos mission". Nature 341 (6243): 581–585. doi:10.1038/341581a0. Bibcode: 1989Natur.341..581S.
- ^ "Mars Global Surveyor ", CNN- Destination Mars. Diarsipkan dari aslinya, tanggal April 15, 2006. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ "Mars Pulls Phoenix In". University of Arizona Phoenix mission Website. Diakses pada 25 Mei 2008.
- ^ "Phoenix: The Search for Water". NASA website. Diakses pada 3 Maret 2007.
- ^ "Frozen Water Confirmed on Mars". UANews.org. Diakses pada 24 Agustus 2008.
- ^ Amos, Jonathan, "NASA Mars Mission declared dead ", (BBC), 10 November 2008. Diakses pada 10 November 2008.
- ^ "NASA's Mars Odyssey Shifting Orbit for Extended Mission". NASA. 9 Oktober 2008. Diakses pada 15 November 2008.
- ^ Britt, Robert (March 14, 2003). "Odyssey Spacecraft Generates New Mars Mysteries". Space.com. Diarsipkan dari yang asli pada 15 Maret 2006. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ ESA Media Relations Division. "UK and ESA announce Beagle 2 inquiry ", ESA News, 11 Februari 2004. Diakses pada 28 April 2011.
- ^ a b Bertaux, Jean-Loup (June 9, 2005). "Discovery of an aurora on Mars". Nature 435 (7043): 790. doi:10.1038/nature03603. PMID 15944698. Bibcode: 2005Natur.435..790B.
- ^ "Mars Exploration Rovers- Science". MER website. NASA. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ "Photo shows avalanche on Mars ", CNN. Diarsipkan dari aslinya, tanggal April 19, 2008. Diakses pada 4 Maret 2008.
- ^ Agle, D. C. (February 12, 2009). "NASA Spacecraft Falling For Mars". NASA/JPL. Diakses pada 27 Desember 2009.
- ^ Molczan, Ted (9 November 2011). "Phobos-Grunt - serious problem reported". SeeSat-L. Diakses pada 9 November 2011.
- ^ "Rover NASA Curiosity Berhasil Mendarat di Mars". Diakses pada 6 Januari 2013.
- ^ "Mars Science Laboratory". MSL website. NASA. Diakses pada 3 Maret 2007.
- ^ "NASA Selects 'MAVEN' Mission to Study Mars Atmosphere". Nasa. Diakses pada 20 September 2009.
- ^ Rincon, Paul, "European Mars launch pushed back ", BBC News, 10 November 2006. Diakses pada 10 Oktober 2006.
- ^ "Introduction to the MetNet Mars Mission". Finnish Meteorological Institute. Diakses pada 28 Agustus 2008.
- ^ "The MetNet Mars Precursor Mission". Finnish Meteorological Institute. Diakses pada 28 Agustus 2008.
- ^ "Liftoff for Aurora: Europe’s first steps to Mars, the Moon and beyond". 11 Oktober 2002. Diakses pada 3 Maret 2007.
- ^ "The ESA-NASA ExoMars programme 2016–2018—an overview". European Space Agency. 12 Desember 2009. Diakses pada 30 Desember 2009.
- ^ "Mars Sample Return". European Space Agency. 8 Desember 2009. Diakses pada 30 Desember 2009.
- ^ Britt, Robert. "When do we get to Mars?". Space.com FAQ: Bush's New Space Vision. Diarsipkan dari yang asli pada 9 Februari 2006. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ "NASA aims to put man on Mars by 2037 ". (Bad link)
- ^ "The Mars Homestead Project—Arrive, Survive, & Thrive!". Marshome.org. Diakses pada 20 September 2009.
- ^ "Deimos". Planetary Societies's Explore the Cosmos. Diakses pada 13 Juni 2006.
- ^ Meeus, J.; Goffin, E. (1983). "Transits of Earth as seen from Mars". Journal of the British Astronomical Association 93 (3): 120–123. Bibcode: 1983JBAA...93..120M.
- ^ Bell, J. F., III (July 7, 2005). "Solar eclipses of Phobos and Deimos observed from the surface of Mars". Nature 436 (7047): 55–57. doi:10.1038/nature03437. PMID 16001060. Bibcode: 2005Natur.436...55B.
- ^ Staff (March 17, 2004). "Martian Moons Block Sun In Unique Eclipse Images From Another Planet". SpaceDaily. Diakses pada 13 Februari 2010.
- ^ Mallama, A. (2007). "The magnitude and albedo of Mars". Icarus 192 (2): 404–416. doi:10.1016/j.icarus.2007.07.011. Bibcode: 2007Icar..192..404M.
- ^ Lloyd, John (2006). The QI Book of General Ignorance. Britain: Faber and Faber Limited. hlm. 102, 299. ISBN 978-0-571-24139-2.
- ^ Peck, Akkana. "Mars Observing FAQ". Shallow Sky. Diakses pada 15 Juni 2006.
- ^ Zeilik, Michael (2002). Astronomy: the Evolving Universe (edisi ke-9th). Cambridge University Press. hlm. 14. ISBN 0-521-80090-0.
- ^ Jacques Laskar (August 14, 2003). "Primer on Mars oppositions". IMCCE, Paris Observatory. Diakses pada 1 Oktober 2010. (Solex results)
- ^ "Close Encounter: Mars at Opposition ", (NASA), 3 November 2005. Diakses pada 19 Maret 2010.
- ^ Sheehan, William (February 2, 1997). "Appendix 1: Oppositions of Mars, 1901—2035". The Planet Mars: A History of Observation and Discovery. University of Arizona Press. Diakses pada 30 Januari 2010.
- ^ Astropro 3000-year Sun-Mars Opposition Tables
- ^ Rao, Joe (August 22, 2003). "NightSky Friday—Mars and Earth: The Top 10 Close Passes Since 3000 B.C.". Space.com. Diakses pada 13 Juni 2006.[pranala nonaktif]
- ^ Mikkelson, Barbara and David P.. "Mars Spectacular". Snopes.com. Diakses pada 17 September 2011.
- ^ Novakovic, B. (2008). "Senenmut: An Ancient Egyptian Astronomer". Publications of the Astronomical Observatory of Belgrade 85: 19–23. Bibcode: 2008POBeo..85...19N.
- ^ North, John David (2008). Cosmos: an illustrated history of astronomy and cosmology. University of Chicago Press. hlm. 48–52. ISBN 0-226-59441-6.
- ^ Swerdlow, Noel M. (1998). The Babylonian theory of the planets. Princeton University Press. hlm. 34–72. ISBN 0-691-01196-6.
- ^ Poor, Charles Lane (1908). The solar system: a study of recent observations. 17. G. P. Putnam's sons. hlm. 193.
- ^ Needham, Joseph; Ronan, Colin A. (1985). The Shorter Science and Civilisation in China: An Abridgement of Joseph Needham's Original Text. 2 (edisi ke-3rd). Cambridge University Press. hlm. 187. ISBN 0-521-31536-0.
- ^ Thompson, Richard (1997). "Planetary Diameters in the Surya-Siddhanta". Journal of Scientific Exploration 11 (2): 193–200 [193–6]. Diakses pada 13 Maret 2010.
- ^ Taton, Reni (2003). Reni Taton, Curtis Wilson and Michael Hoskin. ed. Planetary Astronomy from the Renaissance to the Rise of Astrophysics, Part A, Tycho Brahe to Newton. Cambridge University Press. hlm. 109. ISBN 0-521-54205-7.
- ^ Hirshfeld, Alan (2001). Parallax: the race to measure the cosmos. Macmillan. hlm. 60–61. ISBN 0-7167-3711-6.
- ^ Peters, W. T. (1984). "The Appearance of Venus and Mars in 1610". Journal of the History of Astronomy 15 (3): 211–214. Bibcode: 1984JHA....15..211P.
- ^ Sheehan, William (1996). "Chapter 2: Pioneers". The Planet Mars: A History of Observation and Discovery. Tucson: University of Arizona. Retrieved 2010-01-16.
- ^ Snyder, Dave (May 2001). "An Observational History of Mars". Diakses pada 26 Februari 2007.
- ^ Sagan, Carl (1980). Cosmos. New York, USA: Random House. hlm. 106. ISBN 0-394-50294-9.
- ^ Basalla, George (2006). Civilized Life in the Universe: Scientists on Intelligent Extraterrestrials. Oxford University Press US. hlm. 67–88. ISBN 0-19-517181-0.
- ^ Guthke,
Karl S. (1990). The Last Frontier: Imagining Other Worlds from the
Copernican Revolution to Modern Fiction. Translated by Helen Atkins.
Cornell University Press. pp. 355-6. ISBN 0-8014-1680-9.
- ^ "Percivel Lowell's Canals". Diakses pada 1 Maret 2007.
- ^ Lubertozzi, Alex; Holmsten, Brian (2003). The war of the worlds: Mars' invasion of earth, inciting panic and inspiring terror from H.G. Wells to Orson Welles and beyond. Sourcebooks, Inc.. hlm. 3–31. ISBN 1-57071-985-3.
- ^ Schwartz, Sanford (2009). C. S. Lewis on the Final Frontier: Science and the Supernatural in the Space Trilogy. Oxford University Press US. hlm. 19–20. ISBN 0-19-537472-X.
- ^ Buker, Derek M. (2002). The science fiction and fantasy readers' advisory: the librarian's guide to cyborgs, aliens, and sorcerers. ALA readers' advisory series. ALA Editions. hlm. 26. ISBN 0-8389-0831-4.
- ^ Darling, David. "Swift, Jonathan and the moons of Mars". Diakses pada 1 Maret 2007.
- ^ Miles, Kathy; Peters II, Charles F.. "Unmasking the Face". StarrySkies.com. Diakses pada 1 Maret 2007.